Laman

Senin, 02 Agustus 2010

KEKHALIFAHAN - SAMBUNGAN

KHALIFAH


Ketika daulah Islamiyah Bani Saljuk berakhir di anatolia, Kemudian muncul kekuasaan yang berasal dari Bani Utsman dengan pemimpinnya "Utsman bin Arthagherl sebagai khalifah pertama Bani Utsman, dan berakhir pada masa khalifah Bayazid II (918 H/1500 M) yang diganti oleh putranya Sultan Salim I. Kemuadian khalifah dinasti Abbasiyyah, yakni Al Mutawakkil "alallah diganti oleh Sultan Salim. Ia berhasil menyelamatkan kunci-kunci al-Haramain al-Syarifah. Dari dinasti Utsmaniyah ini telah berkuasa sebanyah 30 orang khalifah, yang berlangsung mulai dari abad keenam belas Masehi. nama-nama mereka adalah sebagai berikut: 
1. Salim I (tahun 918-926 H/1517-1520 M) 
2. Sulaiman al-Qanuni (tahun 916-974 H/1520-1566 M) 
3. salim II (tahun 974-982 H/1566-1574 M) 
4. Murad III (tahun 982-1003 H/1574-1595 M) 
5. Muhammad III (tahun 1003-1012 H/1595-1603 M) 
6. Ahmad I (tahun 1012-1026 H/1603-1617 M) 
7. Musthafa I (tahun 1026-1027 H/1617-1618 M) 
8. 'Utsman II (tahun 1027-1031 H/1618-1622 M) 
9. Musthafa I (tahun 1031-1032 H/1622-1623 M) 
10. Murad IV (tahun 1032-1049 H/1623-1640 M) 
11. Ibrahim I (tahun 1049-1058 H/1640-1648 M) 
12. Mohammad IV (1058-1099 H/1648-1687 M) 
13. Sulaiman II (tahun 1099-1102 H/1687-1691M) 
14. Ahmad II (tahun 1102-1106 H/1691-1695 M) 
15. Musthafa II (tahun 1106-1115 H/1695-1703 M) 
16. Ahmad II (tahun 1115-1143 H/1703-1730 M) 
17. Mahmud I (tahun 1143-1168/1730-1754 M) 
18. "Utsman IlI (tahun 1168-1171 H/1754-1757 M) 
19. Musthafa II (tahun 1171-1187H/1757-1774 M) 
20. 'Abdul Hamid (tahun 1187-1203 H/1774-1789 M) 
21. Salim III (tahun 1203-1222 H/1789-1807 M) 
22. Musthafa IV (tahun 1222-1223 H/1807-1808 M) 
23. Mahmud II (tahun 1223-1255 H/1808-1839 M) 
24. 'Abdul Majid I (tahun 1255-1277 H/1839-1861 M) 
25. "Abdul 'Aziz I (tahun 1277-1293 H/1861-1876 M) 
26. Murad V (tahun 1293-1293 H/1876-1876 M) 
27. Abdul Hamid II (tahun 1293-1328 H/1876-1909 M) 
28. Muhammad Risyad V (tahun 1328-1339 H/1909-1918 M) 
29. Muhammad Wahiddin II (tahun 1338-1340 H/1918-1922 M) 
30. 'Abdul Majid II (tahun 1340-1342 H/1922-1924 M) 

Sekali lagi terjadi dalam sejarah kaum muslimin, hilangnya kekhalifahan. Sayangnya, kaum muslimin saat ini tidak terpengaruh, bahkan tidak peduli dengan runtuhnya kekhilafahan. Padahal menjaga kekhilafahan tergolong kewajiban yang sangat penting. Dengan lenyapnya institusi kekhilafahan, mengakibatkan goncangnya dunia Islam, dan memicu instabilitas di seluruh negeri Islam. Namun sangat disayangkan, tidak ada (pengaruh) apapun dalam diri umat, kecuali sebagian kecil saja. 
Jika kaum muslimin pada saat terjadinya serangan pasukan Tartar ke negeri mereka, mereka sempat hidup selama 3,5 tahun tanpa ada khalifah, maka umat Islam saat ini, telah hidup selama lebih dari 75 tahun tanpa keberadaan seorang khalifah. Seandainya negara-negara Barat tidak menjajah dunia Islam, dan seandainya tidak ada penguasa-penguasa muslim bayaran, seandainya tidak ada pengaruh tsaqofah, peradaban, dan berbagai persepsi kehidupan yang dipaksakan oleh Barat terhadap kaum muslimin, sungguh kembalinya kekhilafahan itu akan jauh lebih mudah. Akan tetapi kehendak Allah berlaku bagi ciptaanNya dan menetapkan umat ini hidup pada masa yang cukup lama. 
Umat Islam saat ini hendaknya mulai rindu dengan kehidupan mulia di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyah. Dan Insya Allah Daulah Khilafah itu akan berdiri. Sebagaimana sabda Rasulullah "...kemudian akan tegak Khilafah Rasyidah yang sesuai dengan manhaj Nabi". Kami dalam hal ini tidak hanya yakin bahwa kekhilafahan akan tegak, lebih dari itu, kota Roma (sebagai pusat agama Nashrani) dapat ditaklukkan oleh kaum muslimin setelah dikalahkannya Konstantinopel yang sekarang menjadi Istambul. Begitu pula daratan Eropa, Amerika, dan Rusia akan dikalahkan. Kemudian Daulah Khilafah Islamiyah akan menguasai seluruh dunia setelah berdirinya pusat Daulah Khilafah. Sungguh hal ini dapat terwujud dengan Izin Allah. Kita akan menyaksikannya dalam waktu yang sangat dekat. 
sumber Islamuda.com 

Khalifah adalah gelar yang diberikan untuk pemimpin umat islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW (570–632). Kata "Khalifah" (خليفة Khalīfah) sendiri dapat diterjemahkan sebagai "pengganti" atau "perwakilan". Pada awal keberadaannya, para pemimpin islam ini menyebut diri mereka sebagai "Khalifat Allah", yang berarti perwakilan Allah (Tuhan). Akan tetapi pada perkembangannya sebutan ini diganti menjadi "Khalifat rasul Allah" (yang berarti "pengganti Nabi Allah") yang kemudian menjadi sebutan standar untuk menggantikan "Khalifat Allah". Meskipun begitu, beberapa akademis memilih untuk menyebut "Khalīfah" sebagai pemimpin umat islam tersebut. 

Khalifah juga sering disebut sebagai Amīr al-Mu'minīn (أمير المؤمنين) atau "pemimpin orang yang beriman", atau "pemimpin umat muslim", yang terkadang disingkat menjadi "emir" atau "amir". 

Setelah kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib), kekhalifahan yang dipegang berturut-turut oleh Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Bani Usmaniyah, dan beberapa khalifah kecil, berhasil meluaskan kekuasaannya sampai ke Spanyol, Afrika Utara, dan Mesir. 

Khalifah berperan sebagai kepala ummat baik urusan negara maupun urusan agama. mekanisme pengangkatan dilakukan baik dengan penunjukkan ataupun majelis Syura' yang merupakan majelis Ahlul Ilmi wal Aqdi yakni ahli Ilmu (khususnya keagamaan) dan mengerti permasalahan ummat. Sedangkan Khilafah adalah nama sebuah system pemerintahan yang begitu khas, dengan menggunakan Islam sebagai Ideologi serta undang-undangnya mengacu kepada Al-Quran & Hadist. 

Secara ringkas, Imam Taqiyyuddin An Nabhani (1907-1977) mendefinisikan Daulah Khilafah sebagai kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan hukum-hukum Syariat Islam dan mengembang risalah Islam ke seluruh penjuru dunia (Imam Taqiyyuddin An Nabhani, Nizhamul Hukmi fil Islam, hal. 17). Dari definisi ini, jelas bahwa Daulah Khilafah adalah hanya satu untuk seluruh dunia. 

Jabatan dan pemerintahan Khalifah berakhir dan dibubarkan dengan pendirian Republik Turki pada tanggal 3 Maret 1924 ditandai dengan pengambilalihan kekuasaan dan wilayah kekhalifahan oleh Majelis Besar Nasional Turki, yang kemudian digantikan oleh Kepresidenan Masalah Keagamaan (The Presidency of Religious Affairs) atau sering disebut sebagai Diyainah. 


kekhalifahan islam 622-750 


Ini merupakan medali pemberian khalifah dari khilafah ustmani kepada kesultanan jambi 

Analisis bahwa kesultanan Islam di Nusantara sebenarnya sudah memiliki hubungan erat dengan Khilafah, semakin terbukti dalam pertemuan ini. Staf museum sempat memperlihatkan medali emas yang dipersembahkan oleh Khalifah Ustmani di Turki kepada utusan Sultan Thaha Syaifuddin yang datang meminta pertolongan Khalifah untuk melawan penjajahan Belanda di Jambi. 


Medali berbentuk segi enam, menyerupai matahari terbit,terdapat tulisan dalam bahasa arab, tahun 1298 (H) dan ungkapan tanda pertukaran,cinta dan pujian. Medali ini sebelumnya disimpan oleh keturunan Sultan yang berdiam di Malaysia dan kini menjadi koleksi Museum Negeri Jambi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar